DISRUPSI DI TENGAH PANDEMI, BAGAIMANA BALAI PEMDES JOGJA MENYIKAPINYA? (Titus Teguh Basuki, S.T., M.Sc.) JFU pada Seksi Pelatihan Kelembagaan dan Kerja Sama Desa Disrupsi Covid-19 Di penghujung tahun 2019, dunia mulai disibukkan dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama Corona atau dikenal juga dengan nama Covid-19 ( Corona virus disease-19 ). Ya, wabah ini muncul pertama kali dilaporkan di Provinsi Wuhan, sebuah wilayah di Negeri Tirai Bambu. Virus ini kemudian menyebar ke penjuru bumi, hingga akhirnya WHO menetapkannya sebagai pandemi (wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas- KBBI daring, 2020 ). Menurut data WHO sampai dengan tanggal 24 Mei 2020 secara global terkonfirmasi 5.204.508 kasus positif dengan jumlah kematian 337.687 kasus yang melanda di 216 negara di dunia ( Situation Report WHO, 2020 ). Hal ini menunjukkan betapa virus ini dengan cepat meluas ke hampir seluruh negara di duni...
Oleh : Titus Teguh Basuki, S.T., M.Sc. Fenomena Disrupsi Beberapa waktu belakangan ini, sebelum diguncang tragedi kemanusiaan melalui teror di Surabaya dan beberapa tempat lainnya, bangsa Indonesia juga dihebohkan dengan sebuah situasi yang bernama disrupsi. Disrupsi ini pun menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Disrupsi yang populer beberapa waktu belakangan ini sebenarnya sudah pernah dipublikasikan oleh seorang guru besar di Harvard Business School, Clayton M. Christensen pada tahun 1997 dengan Disruption Innovation Theory yang dikemukan olehnya. Lalu mengapa baru belakangan ini, setelah kurun waktu 20 tahunan, orang tertarik untuk membahasnya? Bisa jadi karena dampak yang ditimbulkan dari disruption itu begitu luas (masif) dirasakan oleh semua kalangan dan dari berbagai bidang, mulai sektor ekonomi, pendidikan, perdagangan, bahkan sampai merambah pada birokrasi dan pemerintahan. Kita tentunya masih ingat akan kehadiran sistem operasi Android yang kemudian me...